Minggu, 13 Januari 2013


APPI Minta PT Liga Berkomitmen pada Pemain, Bukan pada Klub

Jakarta - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mempertanyakan pernyataan pihak PT. Liga Indonesia yang mengaku berkomitmen untuk menyelesaikan gaji pemain, meski nyatanya permasalahan itu belum selesai.

"Kami mendengar bahwa Pak Joko Driyono menyatakan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan gaji. Komitmen pada siapa? Pemerintah? Logikanya agak aneh," ujar CEO APPI Valentino Simanjuntak, Minggu (13/1/2013).

Kemarin CEO PT. Liga Indonesia Joko Driyono menyatakan bahwa pihaknya menanggap deadline 12 Januari penyelesaian gaji tidak terlalu penting. Terpenting baginya adalah komitmen untuk menyelesaikan gaji pemain secepat mungkin.

"Sekarang, untuk bertemu dengan PT. Liga pun kami sudah sulit. Karena mereka sudah tidak mau bertemu dengan kami lagi. Jadi komunikasi juga susah," sambung Valentino.

"Mana janjinya kalau komitmen mau menyelesaikan? Kalau berkomitmen pada siapa. Harusnya kepada pemain, minimal kapten-kapten masing tim. Itu saja dilakukan dulu. Komitmen lewat surat. Jangan ke klub, karena klub 'kan yang berutang. Logikanya masa seperti itu.

"Mereka selalu bilang sepakbola Indonesia itu bisnis. Ada untung ada rugi. Tapi kalau memang bisnis seharusnya ada bank garansi untuk menyelenggarakan kompetisi. Tapi ini tidak.

"Komitmen pada pemain pun tidak. Bicarakan dengan pemain. Sebelum bergulir ISL, PT. Liga sebagai operator liga seharusnya memverifikasi klub-klub mana yang bermasalah. Sekarang mereka malah mengambil sikap take-over," paparnya.

Soal pemain yang belum digaji namun tetap bermain, Valentino meminta mereka berani mengambil sikap. Ia mencontohkan langkah Bambang Pamungkas dan Kurniawan Dwi Julianto.

"Saya mengerti posisi pemain bagaimana, mereka juga bingung. Kami terus berkomunikasi kepada kawan-kawan. Memang setiap pemain mempunyai sikap masing-masing.

"Makanya, bisa dilihat Bepe yang mengambil sikap seperti itu. Mungkin bisa menjadi contoh pemain lainnya. Juga seperti Kurniawan yang tidak digaji, dia melakukan hal yang sama dan dia akhirnya mendapatkan haknya."

Ia memambahkan, APPI berharap kehadiran menpora baru dapat memberikan keadilan kepada pemain serta memberi jalan keluar bagi permasalahan sepakbola Indonesia.

"APPI juga berharap menpora baru bisa memberikan keadilan kepada seluruh pemain dan untuk sepakbola Indonesia. Siapa tahu, dengan sosok yang sebenarnya tidak disangka-sangka itu bisa memberikan putusan yang jauh lebih tegas," lugasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar