Minggu, 13 Januari 2013

'Jika Stoner Ingin Kembali, Pintu Honda Selalu Terbuka'



Getty Images/Matt Blyth
Tokyo - Cuma dua musim saja Casey Stoner bersama-sama tim MotoGP Repsol Honda, tetapi tampaknya impresi yang ada sedemikian mendalam. Maka jika Stoner memutuskan untuk melepas masa pensiunnya, Honda pun selalu siap menerima.

Stoner mulai membela tim Repsol Honda pada musim 2011, setelah sebelumnya berkiprah dengan Ducati. Di akhir musim pertamanya, ia langsung berhasil menjadi juara dunia.

Musim 2012 lalu menjadi musim terakhirnya bersama Honda, dan juga di MotoGP, karena Stoner memutuskan pensiun saat musim tuntas. Di akhir musim, ia menempati posisi tiga.

"Kami mengadakan pesta perpisahan untuknya pada hari Senin malam usai seri Valencia. Setelah pesta selesai, kami berdua tetap terjaga, ngobrol, dan saya sulit mengendalikan air mata. Saya merasa sangat sedih ia akan meninggalkan MotoGP," kata Prinsipal Tim Repsol Honda Shuhei Nakamoto di Autosport.

"Keesokan harinya saya ditanya oleh sejumlah teman Casey apa yang saya katakan kepadanya malam itu. Ketika saya bertanya apa alasan mereka menanyakan itu, mereka bilang Casey, yang sebelumnya sudah yakin untuk pensiun, justru mengatakan, 'Mungkin aku harus terus membalap...'," lanjut Nakamoto.

Ia lantas mengenang masa-masa Stoner di timnya. Nakamoto mengaku langsung mendapat kesan positif dari rider Australia yang sebelumnya juga pernah menjadi juara dunia bersama Ducati itu. Kesan tersebut tetap terjaga sampai-sampai ia pun kini menjamin akan menerima Stoner lagi jika memutuskan comeback ke MotoGP.

"Sedari hari pertama Casey datang membalap untuk Repsol Honda, nyaris setiap hari ia menemukan hal baru yang bikin kami terkesima. Saya belum menemukan pebalap lain yang sedemikian menyenangkan untuk diajak bekerja sama."

"Saya harap ia segera pulih sepenuhnya dari cedera dan jika ia memutuskan untuk kembali, ia akan menemukan sambutan hangat sudah menanti. Saya mengatakan kepadanya bahwa tawaran itu selalu berlaku," lugas Nakamoto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar