Minggu, 13 Januari 2013

Jokowi Sempat Bercanda Proyek MRT Jakarta akan Batal

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong agar Menteri Keuangan Agus Marto Wardojo melakukan revisi proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta terutama soal kesepakatan beban biaya (cost Sharing) pinjaman dari Jepang.

Orang nomor satu di DKI Jakarta itu sempat bercanda akan membatalkan proyek senilai kurang lebih Rp 15 triliun tersebut. Jika Agus Marto tak kunjung merestui permintaannya soal revisi proyek MRT.

Seperti diketahui Jokowi keberatan dengan kesepakatan beban biaya (cost sharing) dari pinjaman tersebut, yang sudah sepakati oleh gubernur sebelumnya di 2005 lalu.

Kesepakatan pada waktu itu sebanyak beban biaya pinjaman 42% di antaranya ditanggung oleh pemerintah pusat dan diwujudkan dalam bentuk hibah kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sedangkan 58% dari pinjaman JICA dialokasikan sebagai penerusan pinjaman kepada Pemprov DKI Jakarta, dengan skema pinjaman lunak.

"Ya saya nunggu tanggal 15 aja. Seperti yang disampaikan Menkeu tanggal 15 atau 21. Ya nggak tau, mungkin batal. Ha ha ha... Belum belum. Itu cuma guyon kok. Pokoknya kita nunggu dari pemerintah pusat, kemenkeu," kata Jokowi sambil tertawa saat ditanya jika Agus Marto tak setuju soal permintaan revisi proyek MRT, di kediaman Agus Marto di Jl Tirtayasa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (13/1/2013)

Sebelumnya Agus Marto akan mengambil keputusan terkait permintaan revisi proyek Mass Rapid Jakarta (MRT) pada 15 Januari 2013. Permintaan revisi atau kajian ini telah diminta oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi terutama soal beban biaya proyek tersebut.

"Kita akan bisa kasih jawaban tanggal 15 besok atau paling lambat tanggal 21. Sudah dibicarakan dengan Pak Jokowi, dan pemerintah pusat di bawah Menko perekonomian akan melakukan koordinasi. Nanti kita berikan respons," kata Agus Marto ditempat yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar