Senin, 21 Januari 2013

KOI Dukung Justian Suhandinata Jadi Presiden BWF


- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memberikan dukungannya pada tokoh pebulutangkis Indonesia, Justian Suhandinata, untuk mencalonkan diri sebagai presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

"Presiden BWF saat ini Kang Young-Joong telah habis masa jabatannya pada tahun ini. Dan Justian mencalonkan diri sebagai calon presiden BWF untuk periode 2013 hingga 2017," ujar Ketua KOI Rita Subowo di kantornya, Jakarta, Senin (21/1/2013).

"Kami mendukung penuh, karena KOI memayungi semua federasi. Kami tentunya mendukung penuh Pak Justian menjadi presiden bulutangkis dunia."

Rita menerangkan, bentuk dukungan yang akan ia berikan salah satunya adalah mempromosikan kepada negara-negara yang ikut dalam Islamic Solidarity Games. Selain itu, ia akan mengirim surat kepada NOC (National Olimpic Committee).

"Kami akan segera mengirimkan surat kepada NOC untuk memberikan dukungan kepada Indonesia untuk maju mencalonkan diri sebagai presiden BWF. Kebetulan, hari ini kami akan bertemu dengan negara-negara ISG. Di situ saya akan mempaparkan visi dan misi Justian."

Sementara itu Justian mengaku siap bersaing dengan calon-calon presiden BWF dari negara lain. Ia pun telah mempersiapkan program-program jika nanti terpilih menjadi presiden federasi bulutangkis dunia itu.

"Indonesia tidak hanya maju di lapangan. Tapi bisa menjadi pemimpin bulutangkis dunia. Kenapa Indonesia tidak bisa? Kami punya kemampuan itu. Saya pun memberanikan diri mencalonkan sebagai presiden BWF karena mendaptkan dukungan dari berbagai negara, seperti China, Thailand, Korea dan Jepang," kata Justin yang juga Kepala PB Tangkas Specs itu.

"Saat ini saingan yang sudah ada dari Malaysia dan Denmark. Saya optimistis dapat terpilih tentunya dengan cara sportif. Kalah menang itu hal biasa dalam dunia olahraga," simpulnya.

Pemilihan Presiden BWF akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada bulan Mei mendatang, berbarengan dengan digelarnya turnamen Piala Sudirman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar