Minggu, 13 Januari 2013

Perilaku Seks Berisiko Bisa Jadi Didasari 4 Hal Ini

Rahma Lillahi Sativa 
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta, Bagi sebagian orang perilaku seks berisiko adalah hal biasa, meski tentu saja risikonya tak dapat diremehkan begitu saja. Belum lagi pelaku seks berisiko seringkali tak menggunakan pelindung yang dapat mengakibatkan infeksi menular seksual atau kehamilan yang tak diinginkan.

Kendati begitu, pelaku seks berisiko diketahui memiliki alasan atau latar belakang tersendiri yang dapat menjelaskan perilakunya ini. Para pakar pun berhasil mengungkap sejumlah faktor mengapa beberapa orang cenderung terlibat dalam aktivitas seksual yang tidak aman seperti dikutip dari mid-day, Minggu (13/1/2013).

1. Kekerasan di masa lalu
Sebuah studi mengungkapkan wanita yang pernah menjadi saksi mata atas tindak kejahatan yang ada di sekitarnya atau mengalami pelecehan akan lebih cenderung terlibat dalam perilaku seks berisiko.

Bahkan wanita yang pernah mengalami kekerasan saat masih kecil atau sudah dewasa juga enggan berkompromi untuk melakukan seks yang aman seperti tak bersedia menggunakan kondom, sering gonta-ganti pasangan seksual hingga penyalahgunaan alkohol dan narkoba sebelum bercinta.

2. Homoseksual
Pria homoseksual atau gay yang merasa tidak diinginkan secara seksual akan lebih sering terlibat dalam perilaku seksual yang berisiko. Pasalnya pria gay banyak menghadapi stigmatisasi, penghindaran atau bahkan penolakan langsung dari orang normal, padahal kondisi semacam ini dapat memunculkan depresi, kecemasan dan penyalahgunaan alkohol pada pria gay, termasuk seks yang tak aman.

3. Pengaruh alkohol
Alkohol telah dipastikan mampu mendorong seseorang untuk terlibat dalam seks yang tak aman atau terlindung. Bahkan menurut sebuah studi, semakin banyak alkohol yang dikonsumsi maka semakin besar niat seseorang untuk melakukan seks tak aman.

Kesimpulan itu diperoleh setelah peneliti melakukan 12 percobaan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara alkohol dengan seks tak aman. Hasilnya peneliti menemukan bahwa alkohol mempengaruhi proses pembuatan keputusan orang yang meminumnya.

Bahkan dampak tersebut terus meningkat seiring dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Dalam hal ini adalah keputusan orang yang meminum alkohol untuk terlibat dalam seks tak aman.

4. Kebiasaan sexting
Sebuah studi mengungkapkan tentang peningkatan jumlah remaja perempuan yang melakukan sexting dan mengirimkan foto-foto eksplisit ke pacar-pacar mereka lewat ponsel.

Dalam studi yang melibatkan partisipan berusia 14-15 tahun itu juga terungkap bahwa 4 dari 10 remaja perempuan merasa mengambil foto telanjang dada itu tak masalah. Selain itu 1 dari 6 gadis di bawah umur juga mengklaim berpose telanjang bulat di hadapan orang lain bukanlah hal yang tak pantas dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar