Senin, 19 November 2012

Barang tercecer jemaah haji mencapai 3ton

Sekitar tiga ton barang tercecer milik jamaah haji yang tidak terbawa dalam pesawat ditumpuk di sebuah gudang di pinggir Kota Jeddah. Ali Majro'i yang diberi tanggung jawab menangani barang tercecer itu di Jeddah, Rabu (14/11/12), mengatakan dirinya tidak tahu pasti berat barang yang menggunung di gudangnya di daerah Aburak Raghamah, Jeddah. "Saya tidak tahu pasti berat dan jumlahnya. Anda bisa lihat sendiri, tapi kira-kira mungkin 2-3 ton," katanya.
Barang tercecer tersebut milik jemaah haji yang tidak bisa terangkut dengan pesawat karena jumlah dan beratnya berlebihan. Maskapai penerbangan Garuda dan Saudi Arabian Airlines (SAA) hanya mengizinkan jemaah membawa tas tenteng yang dibagikan Kemenag RI pada jemaah dan tas pinggang untuk menyimpan dokumen penting. Sebelum berangkat dan selama di Tanah Suci, jemaah haji sudah diingatkan untuk mengatur barang bawaan agar tidak melebihi batas maksimal, yakni berat koper 32 kilogram dan tas tenteng beserta isinya.
Di luar itu tidak diizinkan dibawa ke pesawat. Di Bandara King Abdul Aziz, jamaah kembali diingatkan agar untuk tidak membawa barang di luar tas tenteng yang berwarna oranye untuk Garuda dan cokelat untuk Saudi.
Pada saat mengantre masuk ke dalam gedung bandara maka petugas kedua maskapai penerbangan mengambil tas dan bawaan di luar tas tenteng. Di awal-awal pemulangan dalam satu shif (12 jam) bisa terkumpul empat gerobak barang tercecer di sayap barat Terminal Haji King Abdul Aziz yang melayani penerbangan Garuda, sedangkan di sayap timur 2-3 gerobak. "Kini hanya satu gerobak," kata Ketua Sektor Sayap Timur Zamrori.
Barang tersebut lalu diserahkan pada petugas Majro'i dengan dilengkapi berita acara yang berisikan jumlah dan jenis barang untuk disimpan. Barang tercecer di gudang Majro'i itu sebagain besar berupa kain seperti ihram, sajadah, dan sarung; peralatan rumah tangga seperti penanak nasi elektrik, ceret alumunium, dan cangkir. Ada pula, piring plastik, baskom, termos khas Saudi, sendok; mainan anak-anak seperti boneka, foto-fotoan, handpone plastik; tas, kantong plastik; beras, jeruk, kurma dan apel.
Perusahaan Majro'i diminta Kantor Teknis Urusan Haji Indonesia untuk menangani barang tercecer tersebut. Pada akhir musim haji, dia akan melaporkan jenis barang dan kira-kira total jumlahnya.
Dia memperkirakan rata-rata sekitar 5-6 ton barang tercecer terkumpul di gudangnya. Petugas dari Kantor TUH akan datang melihat dan membuat berita acara. Setelah mendapat persetujuan, Ali akan menawarkan barang tersebut kepada yayasan sosial. (MCH/A-88)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar