Boy Rafli hanya tersenyum. Matanya sibuk ke kiri dan ke kanan. Sesekali
ia mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan kerumunan orang. Lima
belas menit berselang, ia masih tampak sabar. Setengah jam kemudian,
meski tersenyum, wajahnya mulai tampak lelah.
"Pak Boy, Pak Boy, foto bareng dong!," seru kerumunan tersebut kepada Boy.
Ia
kemudian melayani satu persatu permintaan foto tersebut. Mulai dari
ibu-ibu Bhayangkari, remaja, anak-anak sampai orangtua tidak putus
mengerubungi pria berpangkat Brigadir Jenderal tersebut.
Para
wartawan yang ingin meminta keterangan dari mulut Kepala Biro Penerangan
Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri itu terpaksa harus menunggu
giliran. Para pekerja media tersebut bahkan tidak mau ketinggalan
menggoda Boy yang sibuk melayani permintaan foto. Mendengar hal
tersebut, wajah Boy kontan memerah.
Ia sempat bertemu dengan
gurunya sewaktu SMA yang anaknya menjalani pelantikan perwira di Sekolah
Pembentukan Perwira (Setukpa) Soetadi Ronodipuro, Sukabumi, Jawa Barat.
Boy memang berada di Setukpa untuk menghadiri pelantikan perwira itu,
Selasa (13/11).
Seorang pedagang asongan Abdul Majid (45 tahun)
juga berkesempatan berfoto bersama. Abdul mengatakan sering melihat
wajah Boy di televisi. Dari sana timbul keinginan dirinya untuk bertemu
dengan Boy.
"Saya senang bisa foto bareng Pak Boy," ujar Abdul yang merupakan pria asli Tasikmalaya dengan wajah sumringah, Selasa (13/11).
Boy
lantas menyempatkan diri membeli sejumlah permen mint yang dijual Abdul
untuk dibagikan kepada wartawan. Abdul girang bukan kepalang. Apalagi
Boy memberinya uang lebih.
Lain lagi dengan para ibu yang
mengerubunginya. Ada di antara mereka yang mendoakan Boy agar menjadi
Kapolda Kalimantan. Ada pula ibu hamil yang ingin perutnya diusap.
Menanggapi
berbagai macam kelakuan tersebut, ia hanya tersenyum dan mengucapkan
terima kasih. Bagi Boy, berfoto bersama warga bukan sesuatu yang asing.
Dengan diplomatis ia menjawab hal itu merupakan bagian dari pelayanan
masyarakat.
"Ini gara-gara teman media yang sering memberitakan saya," kata Boy sambil tertawa.
Diakuinya,
ia cukup sering mengiyakan permintaan masyarakat di daerah yang ingin
berfoto bersama. Namun, kali ini menurutnya lebih heboh dari biasanya.
Kali ini, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo harus mengakui ia kalah
populer dibandingkan anak buahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar