Senin, 19 November 2012

Dahlan dan Jokowi,serupa tapi tak sama

Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak henti-hentinya menjadi pemberitaan di media massa. Hal ini disebabkan, kedua pejabat publik ini kerap kali melakukan tindakan yang tak lazim dilakukan oleh seorang pejabat.

Dahlan Iskan misalnya, mantan dirut PLN ini sangat senang berpenampilan sederhana. Dia menghadiri acara-acara penting, termasuk rapat dengan presiden hanya dengan menggunakan kemeja, celana bahan dan sepatu kets.

Begitu pula dengan mantan Wali Kota Solo Joko Widodo, pria yang akrab disapa Jokowi ini senang melakukan pekerjaannya dengan terjun langsung ke lapangan. Sekalipun selama kegiatannya itu, dirinya harus becek-becekan untuk mengetahui permasalah secara langsung kota Jakarta.

Meski demikian, di balik tindakan keduanya yang sama-sama bersahaja, terselip beberapa perbedaan.

Promosikan industri mobil nasional

Dalam beraktivitas, Dahlan mengandalkan mobil bertenaga listrik, Ahmadi untuk menemani perjalanannya. Dia menjelaskan, mobil Ahmadi merupakan model transportasi jangka panjang dan berharap mendapatkan dukungan dari semua pihak. Ia juga meyakini, kendaraan buatan anak bangsa itu sangat menjanjikan.

"Karena selain negara bisa menghemat bahan bakar minyak (BBM), juga harga kendaraan ini tidak akan terlalu mahal karena selalu akan ada temuan baru," ujar Dahlan, ketika dihubungi (16/7).

Hampir sama dengan Dahlan, Jokowi juga memilih mobil buatan anak negeri bermerek Esemka. Kepada media, Jokowi berujar Esemka akan menjadi modal bagi industri otomotif nasional dan akan terus mengalami perkembangan.

Cara keduanya menghadapi sorotan media

Berikutnya, perbedaan mencolok dari keduanya adalah cara menghadapi sorotan media. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi lebih memilih untuk tidak ingin terus menerus dipublikasikan.

Menurut Jokowi, publikasi itu dapat mengganggu kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Guna mengindari sorotan media, dia sempat menghilang dari pantauan wartawan usai sidak di pintu air Manggarai, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Lain halnya dengan Dahlan, alih-alih aksinya yang naik ojek saat menumpang kereta ke Istana Bogor. Bos Jawa Pos grup ini juga pernah melakukan aksi buka paksa pintu tol untuk menghindari antrian panjang.

Ternyata, aksi Dahlan itu sudah terorganisir secara rapi. Tak hanya naik kereta, Dahlan makan soto di Stasiun Bogor, naik ojek dan naik kereta lagi saat pulang menjadi berita hangat. Ternyata tindakan ini sudah dikoordinasikan dan disebarluaskan kepada wartawan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar