Jumat, 11 Januari 2013

kendaraan mewah di kontrakan rusun marunda yang kusam

 - Rusun Marunda membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kaget. Banyak unit rusun yang dibangun untuk kalangan masyarakat berpenghasilan pas-pas tersebut dijualbelikan lalu dikontrakkan dengan harga tinggi.

Penelusuran detikcom di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rusun yang diresmikan pada tahun 2007 ini tampak tidak terlalu asri. Padahal berdasarkan informasi yang diterima detikcom, perawatan rusun ini per tahun mencapai Rp 1,5 miliar.

Di Cluster A, sepanjang pipa air dari lantai dasar hingga lantai empat terdapat lumut bekas aliran bocoran air. Lalu hampir tidak ada tempat pembuangan sampah di rusun ini, sehingga tamu dan penghuni cukup kesulitan untuk menemukan tempat sampah. Detikcom juga menemukan tumpukan botol plastik di salah satu gedung rusun untuk masyarakat Jakarta ekonomi ke bawah tersebut.

Cluster B yang diperuntukan kepada penghuni baru tampak lebih rapi dibandingkan Cluster A yang sudah dihuni sejak 2007. Sedangkan Cluster C ditutup karena belum ada serah terima dari Kementerian Perumahan Rakyat kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Uniknya di pelataran rusun ini juga ditemukan beberapa mobil mewah terparkir sebut saja merk BMW. Juga kendaraan roda dua berharga puluhan juta seperti CBR 250 yang dibandrol Rp 50 juta per unitnya. Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran 'mengontrak' di rusun ini.

"Rata-rata kontrakan Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Kita ditawari langsung sama yang punya rumah, infonya kita tanya-tanya. Kalau yang dikontrakan masih ada sampai sekarang," ujar salah satu penghuni yang enggan dicantumkan namanya.

Padahal rusun ini diperuntukan kepada warga Jakarta yang pendapatannya terbatas, namun masih ada penghuni yang membeli rusun ini dan mengontrakannya kepada orang lain. Hal ini bukan lagi rahasia bagi para penghuni di Rusun Marunda.

"Pengelola tahu soal kontrakan ini, malah mereka juga punya di Cluster B. Mereka membeli lalu mengontrakan rumah, banyak yang tinggal sini nggak ditempati tapi dikontrakan," ujar sumber detikcom lain di lokasi yang sama.

Padahal sebelumnya Jokowi mengatakan akan menindaklanjuti informasi jual-beli rusun Marunda. Warga yang menyewa dari pihak ketiga tidak dibenarkan oleh Jokowi.

"Harus dikontrol, harus dicek benar tidak. Kalau nggak benar ya dibenarin. Itulah perlunya manajemen lapangan, manajemen kontrol, manajemen cek," ujar Jokowi (3/1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar